“Agama tanpa filsafat hanya sekedar
ritual”. Itulah kalimat yang diucapkan Saras Dewiseorang penyanyi yang juga
sebagai filsuf. Saras Dewi menyempat diri untuk mengisi mata kuliah Humanistic
Studies, Senin, 26 November 2011 yang lalu sebagai guest lecturer. Apa yang disampaikan mbak Saras sangat menarik
untuk lebih diperdalam, namun saat perkuliahan ada beberapa kosakata baru yang sulit
dimengerti. Mungkin menurut beberapa orang mata kuliah ini meng-galaukan iman. Namun menurut saya mata perkuliah
kemarin semakin memperkuat kepercayaan saya terhadap adanya Tuhan. Dulu memang
saya merasa bahwa filsafat itu adalah sesuatu yang….. gimana ya, sulit
sebanarnya menjelaskan filsafat itu, tapi yang jelas dulu saya berpandangan
bahwa filsafat itu paham yang berusaha menganggap Tuhan itu tidak ada.
Ada keraguan untuk menggabungkan
kedua hal tersebut, yaitu filsafat dan agama. Menurut presentasi yang di
jelaskan Mbak Saras filsafat dan Agama merupakan hal yang jauh berbeda. Agama
berakar dari kepatuhan atau ikatan untuk menjalankan doktrin tanpa danya
keraguan sementara filsafat berakar kepada terus mempertanyakan, terus
meradikalisasi untuk mendapatkan hakikat yang masuk akan akal. Mempertanyakan
suatu kepercayaan atau iman bukan berarti meragukan atau dapat menggoyahkan
iman, tapi justru lebih memperkuat kenyakinan yang telah kita percaya.
Mempertanyakan iman juga dapat menunjukan bahwa kepercayaan yang kita anut
bukanlah satu-satunya yang paling benar bagi seluruh orang, tapi yang paling
baik menurut kita pribadi
Dalam presentasinya, Mbak Saras
menjelaskan ada 4 alasan mengapa seorang
manusia beragama. Keempat alasan tersebut memang juga menjadi alasan sayauntuk
terus percaya akan adanya Tuhan dalam hidup saya.
1. Memahami atau menjawab keheranan
hidup seseorang. Sebagai
seorang manusia biasa, saya sering kali merasa heran atas apa yang terjadi
dalam hidup. Itulah saat dimana kita dapat mengandalkan Tuhan. Tuhan mampu
menjawab apa yang mungkin tak dapat difikirkan manusia. Tuhan mampu menunjukan
kuasanya melalui perbuatan-perbuatan yang luar biasa yang mungkin tidak dapat
dipahami manusia. Manusia saat ini mungkin dapat melakukan hal-hal yang luar
biasa, tapi ingat bahwa Tuhan lah yang pertama yang melakuakan hal luaar biasa.
2. Untuk menanggung kesengsaraan. Teman-teman pasti sudah sering
mendengar kalimat ‘ Tuhan tidak akan memberi cobaan melebihi kekuatan umatnya’.
Kalimat ini menunjukan bahwa segala perkara yang saya dan teman-teman rasakan
pasti tidak akan melebihi kekuatan kita. Tapi tak jarang banyak orang
mengatakan bahwa ia sudah tidak kuat dengan penderitaan yang dialaminya saat
ini. Lalu bagaimana dengan kalimat yang tadi? Di sinilah kita dapat merasakan
Tuhan adalah bagian terpenting dalam hidup. Hal yang selalu saya lalukan saat
menghadapi masalah adalah berusaha, berdoa dan berserah. Berserah bukan berarti
menyerah, tapi tidak berhentiuntuk percaya. Kepercayaan akan Tuhan bukan berarti
menyerahkan segala masalah kedalam tangan Tuhan, tapi lebih meminta kekuatan
untuk menghadapi masalah. Kesengsaraan yang dialami manusia pasti tidak
terlepas dari apa yang dilakukannya di masa lalu. ‘apa yang kamu tabur, itulah
yang kamu tuai’. Jadi, percayalah bahwa jika kita melalukan yang hal baik, kita
juga akan menuai kebaikan
3. Sumber prinsip hidup dan acuan nilai
kehidupan. Prinsip
hidup merupakan hal yang penting untuk melakukan segala sesuatu. Prinsip dapat
dijadikan dasar dari apa yang akan kita lakukan. Ada tiga hal yang menjadi
prinsip atau pokok dasar pemikiran saya, yaitu Berusaha, Berdoa, Berserah. Berusaha
merupakan hal yang wajib untuk dilakukan untuk semua orang. Tuhan juga tidak
akan meng-iya-kan apa yang diminta jika hanya Berdoa dan Berserah. Harus adanya
usaha yang dilakuakaan untuk mencapai segala sesuatu. Berusaha sudah, lalu?
Berdoa dan Berserah-lah. Berdoa dan Berserah adalah hal yag tidak bisa
dipisahkan. Berdoa artinya menyerahkan rencana kedalam tangan Tuhan melalui doa,
Berserah artinya percaya akan setiap jawaban doa adalah yang terbaik untuk
kita. Ada 3 jawaban Tuhan yang selalu saya percaya, ‘YA’, ‘TIDAK’ dan ‘TUNGGU’.
Jawaban ‘YA’ artinya Tuhan mewujudkan apa yang kita minta, itu semua telah
Tuhan pertimbangkan agar menjadi yang terbaik dalam hidup kita. Jawaban
‘TIDAK’. Percayalah bahwa apa yang telah tuhan katakan itu akan menjadi yang
terbaik dalam hidupmu. Tuhan akan memenuhi segala kebutuhan kita, bukan
keinginan kita. Jawaban ‘ TUNGGU’. Tuhan sedang mempertimbangkan apa yang saat
ini kita minta. Tunggulah sampai Tuhan menentukan pilihan yang tepat sambil terus
percaya bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik. Kemudian mengenai acuan nilai
kehidupan, pemikiran Acuan nilai kehidupan seseorang bukan hanya dibatasi oleh
nilai kenegaraan tapi juga oleh nilai keagamaan. Nilai-nilai keagamaan banyak
terdapat pada nilai-nilai kenegaraan. Seperti jangan mencuri, jangan membunuh,
jangan berzinah. Seluruh agama pasti mengajarkan nilai-nilai tersebut bahkan
seluruh dunia juga memakai nilai tersebut.
4. Harapan adanya kehidupan abadi
setelah kematian. Sebagai
seorang beragama, saya percaya akan adanya kehidupan setelah kematian. Saya
percaya bahwa Tuhan telah menyediakan tempat yang indah yang dekat dengannya,
di mana di tempat itu saya tidak akan kurang suatu apapun. Ya, itulah Surga
tempat Indah yang menjadi tempat kehidupan abadi.
Tuhan melampaui akal manusia, lalu
bagaimana kamu tahu tentang Tuhan? Sementara satu-satunya cara manusia
memikirkan Tuhan adalah dengaan akal. Percayalah Tuhan itu dekat dengan kita,
Tuhan selalu ada di saat apa pun kondisi kita. Tuhan tidak pernah jauh, Tuhan
hanya sejauh doa. Doa dapat kita lakukan kapan pun, itulah saat dimana kita
dapat berbicara kepada Tuhan.